Tuesday 19 May 2015
Resep Mendidik Anak (Part 3) - Azharul Fuad Mahfud
11— Anak anda berkepribadian lemah?
Labels:
Kamar Ilmu
Resep Mendidik Anak (Part 2) - Azharul Fuad Mahfudh
1— Anak anda suka berbohong?
Solusi: Berikan ia rasa aman, karena anak kecil tidak akan berbohong kecuali jika ia merasa takut, atau berada di bawah tekanan. Berikan ia rasa aman, kemudian tanamkan padanya nilai-nilai kejujuran.
2— Anak anda keras kepala?
Solusi: Jangan melawan sikap keras kepalanya, karena ia berdasarkan apa yang dilihatnya. Beri dia lebih banyak cinta dan pelukan.
3— Anak anda hiper-aktif?
Solusi: Sibukkan ia dengan kegiatan kinetik, banyak gerak yang positif. Kurangi asupan coklat, karena coklat meningkatkan vitalitas. Berikan ia tanggung jawab.
4— Anak anda sulit makan?
Solusi: Jangan dimarahi. Usahakan memberi makan dengan cara bermain atau perlombaan. Beri ia buah-buahan yang warnanya menarik.
5— Anak anda memukul (membully) adiknya?
Solusi: Jangan membanding-bandingkan ia dengan adiknya. Bagilah cinta anda kepada mereka dengan adil. Jangan menampakkan rasa cinta anda yang lebih kepada salah satunya terhadap yang lain.
6— Anak anda kecanduan game?
Solusi: Dampingi ia hingga ia mengurangi jam bermainnya. Jangan larang ia secara tiba-tiba. Itu justru membuatnya lebih kecanduan dari sebelumnya.
7— Anak anda mengucapkan kata-kata kotor?
Solusi: Jangan membentaknya, tetapi peringatkan ia dengan lembut, jelaskan kepadanya bahwa kebersihan lisan itu bagian dari kebersihan hati. Kemudian, cobalah cari tahu dari mana ia mendapatkan kata-kata kotor tersebut. (Agar bisa lebih diawasi pergaulannya)
8— Anak anda tidak mau sholat?
Solusi: Cintailah ia karena Allah, jelaskan bahwa segala nikmat, termasuk mainan dan permen yang ia beli dengan uang adalah nikmat dari Allah juga.
9— Anak anda suka menghisap jarinya, atau menggigit-gigit kukunya?
Solusi: Anak anda butuh rasa aman, ia sedang merasa takut akan sesuatu yang mengancamnya, atau rendah diri karena merasa dibanding-bandingkan.
10— Anak anda mudah marah?
Solusi: Jangan kurang perhatian, jangan membalasnya dengan amarah juga. Ajarkan ia untuk berwudhu saat marah. Katakan kepadanya: "Sabar yaa.. Ayo tenang dulu.. Agar kita bisa saling memahami".
*Sumber : Grup WA IIP Tangerang&Tangsel
Labels:
Kamar Ilmu
Resep Mendidik Anak (Part 1) - Azharul Fuad Mahfudh
1— Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.
2— Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: "Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!". Tapi katakan kepada mereka: "Mainnya 5 menit lagi yaaa". Kemudian ingatkan kembali: "Dua menit lagi yaaa". Kemudian barulah katakan: "Ayo, waktu main sudah habis". Mereka akan berhenti bermain.
3— Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: "Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..". Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.
4— Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: "Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh", maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: "Ayo tidur, besok kan sekolah", akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.
5— Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.
6— Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: "Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak".
Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.
Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.
*Sumber : Grup WA IIP Tangerang-Banten
Labels:
Kamar Ilmu
Tingkatan Ilmu dan Prioritas Pendidikan untuk Anak
1. Tingkat maqam Pertama adalah Al Qur'an dan Sunnah.
Ini fondasi pendidikan yang harus pertama kali diterima anak, dan tanpa digangguan informasi lain. Di dalam proses ini, kehebatan fitrah seorang anak, dipertemukan dan ditancapkan secara permanen dengan sumber kebenaran semua ilmu, keterampilan dan profesi, yaitu wahyu Alloh dan Sunnah Rosululloh.
Targetnya: sejak dini, kemudian remaja, hingga dewasa, anak anak kita akan menjadikan wahyu Alloh Al Qur'an dan Sunnah Rosululloh sebagai alat dalam memandang dan menilai segala hal yang dihadapinya sepanjang hayat.
2. Tingkat maqam kedua adalah ilmu-ilmu fardhu 'ain
Yaitu semua ilmu yang wajib dimiliki yang akan menjadikan anak trampil dan kuat dalam memahami dan mengamalkan Wahyu Alloh dan Sunnah Rosululloh.
Ilmu-ilmu fardhu 'ain adalah 'aqidah, akhlaq, dasar-dasar fiqh, bahasa Al Qur'an ( bahasa arab), 'ulumul Qur'an, 'ulumul Hadist, sejarah Islam, dan sebagai nya
3. Tingkat maqam ilmu yang ketiga adalah ilmu kategori fardhu kifayah
Jenis ilmu-ilmu yang penting untuk memelihara kemaslahatan masyarakat, tetapi tidak setiap orang harus menguasainya. Kedokteran, ekonomi, administrasi, psikologi, IT, dan sebagai nya
4. Life skills Keterampilan untuk bertahan hidup
Bekal guna memberi sebanyak banyaknya manfaat untuk orang di sekitarnya, bukan sekedar 'cari nafkah'.
Karena fungsi manusia itu lebih mulia dari sekedar itu yakin menjadi khalifah di muka bumi.
*sumber : ,makalah prof. Syeid M. Naquib Al-Attas dalam Muktamar Pendidikan Islam pertama di Makkah tahun 1977.Beliau tentara alumni akademi militer Sandhurst, Inggris. Arsitek, ahli bahasa, Seniman dan pemikir Islam. -majalah Aulya no 07 tahun VIII Muharam-Shafar1432-
Labels:
Kamar Ilmu
Rumah Ini (tak Boleh) Usang
Rumah ini (tak boleh) usang. Berdebu di sana sini. Ditinggalkan penghuninya selama hitungan tahun. Bahkan mungkin telah terlupakan oleh kanan kiri yang dulu mengenalnya. Atau bahkan tergusur jaman hingga tak menyisakan satu kemanfaatanpun yang memberi secercah cahaya di dalamnya.
Inginku, rumah ini menjadi tempat berbagi. Rumah ini menjadi tempat mencari. Rumah ini menjadi tempat menanam bulir. Sehingga meski tertinggalkan, ia tetap berguna untuk siapapun. Ia tetap memberi makna bagi ragam manapun.
-------------
Sudah men-ceracau-nya.
Saya sudah punya sekian puluh blog. Namun tak banyak yang terurus akhir akhir ini; bahkan boleh dibilangs emua tidak terurus.
Blog ini semoga menjadi amalan jariyah untuk ilmu yang terbagi di sini.
-------------
Labels:
Tentang Kami
Monday 17 December 2012
Didik dan Tarbiyahlah Diri Kalian
"Didik dan tarbiyah-lah diri kalian agar menjadi representasi dan dakwah Islam. Bergaulah dengan objek dakwah kalian, di sekolah, di kampus, di masjid, di lingkungan RT/RW, di kantor, di tempat kerja, di jalan, di pasar, di mana saja! Kenalilah mereka, pelajarilah seluk beluk hati nurani mereka, lalu masuklah melalui pintu-pintunya, insyaAllah kalian akan menjadi penyebab terhidayahnya banyak orang! Jika hal itu terlaksana, kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada kekayaan yang paling berharga (humrun na'am)"
awali dari diri sendiri
awali dari keluarga
maka, dengan izin Allah, Islam akan semakin tegak di muka bumi ini
*sumber : Taujih Musyaffa Andurrahim
TTD curhatibu.com
Labels:
Taman Bunga
Wednesday 5 December 2012
Anak Shaleh yang Mendoakan
"Besarnya pengharapan inilah yang menjadi kekuatan bapak ibumu dalam mengasuh dan membesarkanmu. kalau kelak engkau menjadi anak yang saleh, dan bapak ibumu senantiasa berharap dengan penuh kesungguhan, tidak ada yang lebih berharga untuk diharapkan darimu melebihi doa-doa yang engkau panjatkan dengan tulus kepada Allah 'Azza wa Jalla bagi kedua orangtuamu ini. harapan inilah yang membuat bapak ibumu bersedia mengorbankan apa pun, termasuk kesehatan, asalkan kelak engkau termasuk di antara waladun shalihun yad'u lah, Anak shaleh yang mendoakan.
Inilah yang senantiasa merisaukan orangtuamu, Anakku, bagaimana mengantarkan engkau menjadi waladun shalihun yad'u lah. jika engkau termasuk anak yang saleh, setiap perbuatanmu dapat menjadi kebaikan bagi orangtuamu. Jika engkau mendoakan bapak ibumu, Allah akan bukakan pintu-pintu kebaikan. Kebaikan itu akan terus mengalir apabila engkau mendioakan, sekalipun bapak ibumu telah berselimut kain kafan.
Tetapi sekedar mendoakan, Anakku.. tanpa ada kesalehan yang mengiringi doa-doa itu, rasanya akan sia. Sebab, seperti yang engkau baca, anak-anak yang bisa menambah catatan kebaikan bagi kedua orang tuanya sesudah kematian menjemput adalah anak-anak shaleh yang mendoakan. Ini berarti engkau harus menjadi manusia shaleh ketika mendoakan. Tanpa keshalehan, doa itu akan melayang begitu saja. Apalagi doa itu bukan engkau sendiri yang mengucapkan. Dan betapa banyak kulihat, kala seorang anak Adam meninggal dunia, para tetangga mendoakan si mati, sementara anak-anaknya mengaminkan pun tidak. Mereka menyibukkan diri dengan makanan yang akan dihidangkan"
(positive parenting, moh fauzil adhim)
----------------------------------
luar biasa. sudahkah kita menjadi anak shaleh yang mendoakan orang tua kita?
Labels:
Kamar Ilmu