Monday 17 December 2012

Didik dan Tarbiyahlah Diri Kalian

"Didik dan tarbiyah-lah diri kalian agar menjadi representasi dan dakwah Islam. Bergaulah dengan objek dakwah kalian, di sekolah, di kampus, di masjid, di lingkungan RT/RW, di kantor, di tempat kerja, di jalan, di pasar, di mana saja! Kenalilah mereka, pelajarilah seluk beluk hati nurani mereka, lalu masuklah melalui pintu-pintunya, insyaAllah kalian akan menjadi penyebab terhidayahnya banyak orang! Jika hal itu terlaksana, kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada kekayaan yang paling berharga (humrun na'am)"
awali dari diri sendiri
awali dari keluarga

maka, dengan izin Allah, Islam akan semakin tegak di muka bumi ini

*sumber : Taujih Musyaffa Andurrahim

TTD curhatibu.com

Wednesday 5 December 2012

Anak Shaleh yang Mendoakan

"Besarnya pengharapan inilah yang menjadi kekuatan bapak ibumu dalam mengasuh dan membesarkanmu. kalau kelak engkau menjadi anak yang saleh, dan bapak ibumu senantiasa berharap dengan penuh kesungguhan, tidak ada yang lebih berharga untuk diharapkan darimu melebihi doa-doa yang engkau panjatkan dengan tulus kepada Allah 'Azza wa Jalla bagi kedua orangtuamu ini. harapan inilah yang membuat bapak ibumu  bersedia mengorbankan apa pun, termasuk kesehatan, asalkan kelak engkau termasuk di antara waladun shalihun yad'u lah, Anak shaleh yang mendoakan.

Inilah yang senantiasa merisaukan orangtuamu, Anakku, bagaimana mengantarkan engkau menjadi waladun shalihun yad'u lah. jika engkau termasuk anak yang saleh, setiap perbuatanmu dapat menjadi kebaikan bagi orangtuamu. Jika engkau mendoakan bapak ibumu, Allah akan bukakan pintu-pintu kebaikan. Kebaikan itu akan terus mengalir apabila engkau mendioakan, sekalipun bapak ibumu telah berselimut kain kafan.

Tetapi sekedar mendoakan, Anakku.. tanpa ada kesalehan yang mengiringi doa-doa itu, rasanya akan sia. Sebab, seperti yang engkau baca, anak-anak yang bisa menambah catatan kebaikan bagi kedua orang tuanya sesudah kematian menjemput adalah anak-anak shaleh yang mendoakan. Ini berarti engkau harus menjadi manusia shaleh ketika mendoakan. Tanpa keshalehan, doa itu akan melayang begitu saja. Apalagi doa itu bukan engkau sendiri yang mengucapkan. Dan betapa banyak kulihat, kala seorang anak Adam meninggal dunia, para tetangga mendoakan si mati, sementara anak-anaknya mengaminkan pun tidak. Mereka menyibukkan diri dengan makanan yang akan dihidangkan"

(positive parenting, moh fauzil adhim)

----------------------------------
luar biasa. sudahkah kita menjadi anak shaleh yang mendoakan orang tua kita?

Harta Kita Sebenarnya

"Sujudkan pula harta dan duniamu, agar tidak pernah menguasai hatimu. Sesungguhnya, harta itu letaknya dalam genggamanmu. bukan pada hatimu. Apabila harta itu engkau letakkan di tanganmu, engkau akan ringan hati membelanjakan di jalan-Nya. Tetapi, apabila harta itu engkau simpan dalam hatimu, sedikit saja yang berkurang, akan dapat menggelisahkan dirimu, sehingga dengan itu justru harta yang sedang mendekat kepadamu, akan berlari sejauh-jauhnya. 

Sesungguhnya, harta yang akan menjadi milikmu kelak di yaumil-Qiyaamah adalah yang engkau belanjakan di jalan yang benar. Setiap keping yang engkau jadikan shadaqah, ia akan tetap menjadi milikmu sampai hari kiamat. Setiap keping yang engkau bayarkan sebagai zakat, ia akan menjadi pembelamu pada hari ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah semata. Setiap keping yang engkau belanjakan untuk keluargamu, untuk anak-anak yatim, untuk jihad fii sabiilillah, untuk amar ma'ruf nahi munkar, untuk mengongkosi perjalananmu melakukan kebaikan, maka ia tetap menjadi milikmu dan senantiasa berlipat kebaikannya, hingga engkau berjumpa di hari akhir kelak. ia akan me ngantarmu ke surga atas perkenan-Nya. InsyaAllah" (positive parenting, ust. fauzil adhim. hal. 136)

Subhanallah.. 
Cukuplah kutipan di atas menjadi pengingat kita, terutama yang sudah berkeluarga. menyadari untuk meletakkan harta di tangan. Pun, ketika harus membiayai urusan keluarga, untuk jihad dsb, tidak perlu khawatir dan hitung-hitungan harta kita habis. Karena sungguh, keping-keping itulah yang kekal menjadi milik kita, di hari akhir kelak.

---------------------------------------
Penegasan kutipan :
Setiap keping yang engkau belanjakan untuk:
1. Keluargamu --> kiriman untuk orang tua, nafkah untuk istri dan anak
2. Anak-anak yatim --> anak asuh, tetangga yang kekurangan, anak jalanan
3. Jihad fii sabiilillah --> berjuang di jalan Allah, donasi untuk palestina
4. Amar ma'ruf nahi munkar --> belanja fasilitas kebaikan, laptop, modem yang digunakan untuk dakwah, menulis, dsb
5. Mengongkosi perjalananmu melakukan kebaikan --> termasuk kerja, mencari ilmu, dsb

nb: terdapat hadits riwayat Imam Muslim, bahwa harta kita adalah yang kita makan lalu  menjadi kotoran, yang kita pakai lalau menjadi kusam, dan yang kita belanjakan di jalan Allah 

Sunday 2 December 2012

Resep Keluarga Bahagia

bahan baku :
1 butir ketulusan
3 gram pengertian
1 siung cinta kasih
1/2 gram kepedulian
400 gram kesabaran dipotong halus
2 sendok rasa humor
7 lembar perhatian

cara memasak :
campurkan semua bahan baku di atas, ulek dengan penuh perasaan.
larutkan ke dalam hati terdalam
jangan masak dengan api kemarahan
masaklah dengan kehangatan kasih sayang
jika sudah matang, hidangkan dengan senyum manis
beri sedikit racikan mesra sebagai garnis
dijamin bener-bener bahagia keluarga kita*

kurang bumbu?**
dikemas dalam piring ketaqwaan
disuapkan dengan penuh kewara'an
membaca tasmiyah berharap keridhaan Allah

---------------------------
* dari kedai bu broto
** dari Nur Syamsudin